Tilik berarti mengamati dengan jeli dan sarira yang mempunyai arti tubuh manusia dalam bahasa sanskerta. Sebelum berkembang menjadi platform, tilik sarira merupakan rumusan pola observasi terstruktur pada tubuh aktor/performer yang disusun oleh berdasarkan pengalaman artistik S.Sophiyah.K. Teknik observasi yang dilakukan termasuk dalam kategori eksperimen karena bentuk eksplorasi kreativitas dari konvensi yang sudah ada, lalu mencoba untuk mengolah menjadi teknis yang baru. Observasi yang dilakukan memiliki tujuan untuk mencari gagasan dan bentuk penciptaan karya seni , selain itu praktik ini membuka kemungkinan lain sebagai simulasi yang dibutuhkan untuk kebutuhan sosial, psikis dan fisik dalam keseharian Struktur yang dicoba dalam observasi ini diarahkan pada observasi kebiasaan yang terjadi pada bagian tubuh misalnya tangan (gestikulasi), observasi kondisi ruang yang mempengaruhi psikis, observasi terhadap benda yang mengidentifikasi perilaku, observasi terhadap kesadaran kolektif serta bentuk alienasi atau distorsi yang terinspirasi dari pembacaan terhadap logika benda.
“Tilik Sarira” sudah pernah dilakukan di Universitas Universal Batam pada 23 Maret 2019 , Institut Seni Budaya Indonesia Papua dan Aliakha Art Center Papua pada Agustus 2019, Mahasiswa ISI Surakarta Maret 2020 serta Santri-santriwati Al-Aman pada Februari 2022.